Monday, December 22, 2014

Twit Kang Dicky ( @dickyzainal) 21 September - 10 Oktober 2014



Twit Kang Dicky ( @dickyzainal ) 21 September - 10 Oktober 2014

01. Banyak orang menolak secara subjektif sesuatu yg diluar pengetahuannya, dan mengajak orang lain agar mendukung ketidakpahamannya.

02. Galileo Galilei dihukum oleh satu kaum agama tertentu karena berkata benar dan tidak sesuai dgn pemahaman yg salah dari kaum tersebut.

03. Mengatakan "Bumi mengelilingi Matahari" adalah paham "sesat" pada waktu Galileo Galilei hidup. Sekarang orang "sesat" itu terbukti benar

04. Tidak masuk akal adalah kata yg sangat subjektif, krn tidak masuk akal seseorang belum tentu tdak masuk akal orang yg akalnya lebih baik

05. Dulu adalah mustahil dan tak masuk akal orang mendarat di bulan, tapi orang yg berakal lebih baik membuktikan bahwa semua ternyata bisa

06. Harapan untuk umat kembali muncul ketika kamis malam dipertemukan dengan sekelompok ilmuwan hebat yang berwawasan terbuka juga memahami.

07. Ilmuwan berwawasan itu tidak menyerang, tetapi menerima lalu mengolah untuk kemudian dipahami dan diwujudkan dalam karya nyata berguna.

 08. Ilmuwan hebat itu berbuat, mereka tidak berargumen karena karya nyatanya seharusnya sudah bisa menjawab semua argumen dan mematahkannya.

09. Banyak orang menyamakan orang lain dgn dirinya sendiri. Aku gagal, pasti orang lain juga gagal. Paham itu harus segera dihilangkan.

Ini tulisan bagus dari Bang tentang Gedung Origom atau Gunung Padang :

10. Pendapat tentang peradabanpun harus kembali di teliti ulang. Gunung Padang hanya satu contoh. Ini dari Udara : http://t.co/fM36qACTYF

11. Kegagalan dalam menemukan teknologi membuat putus asa dan muncul anggapan muustahil itu bisa. Padahal hanya selangkah lagi utk berhasil.

12. Selama ini cara pendidikan yang sudah terbukti gagal membawa bangsa ini untuk maju masih tetap dipertahankan, ataukah ini di sengaja ?

13. Pola pendidikan selama ini sudah berhasil membuat Negara kaya ini menjadi penghasil buruh tertinggi dan Kekayaan Negara dikuasai Asing.

Ini adalah video Gedung ORIGOM atau yg dikenal dengan Gunung Padang dari udara :
https://t.co/9g1JWnjmVP



14. Ketika masyarakat dijauhkan dari berpikir dan dibuat jadi taqlid buta, maka jadilah mereka menjadi alat kepentingan yg bebas di remote.

15. Sang Maha Pencipta akan memberi petunjuk ketika kita berpikir. Tapi sering ditakut-takuti bahwa belajar tanpa guru akan sesat. Ini salah

16. Rata-rata kaum penemu bukan karena berguru dan meniru, tapi karena berpikir dan memanfaatkan akalnya secara maksimal sesuai perintah-Nya

Generator Tanpa Bahan Bakar belum di produksi massal. Harus berhati-hati dan tenang, karena nanti masyarakat sendiri yang akan memproduksi.

17. Kaum penemu biasanya dipojokkan sejak awal, bahkan secara fisik ada yg "disingkirkan", tapi penemuan mereka akhirnya diproduksi massal.

18. Penemuan yg paling dibenci kapitalis adalah free energy. Oleh sebab itu tidak ada yg jalan di seluruh dunia, karena diberangus sgl cara.

19. Jangan heran kalau kaum penemu sering dijelek-jelekkan oleh yg "mengaku ahli agama". Mengajak orang berpikir adalah hal yg mereka takuti

20. Janganlah merasa berat ketika menghadapi hambatan, karena ketika terselesaikan akan ada banyak orang yang mengikuti cara kita untuk maju

21. Bayangkan kalau ternyata selama ini apa yang kita baca soal peradaban ternyata terbukti secara fakta itu salah, banyak gelar terbantah.

 

Monday, June 9, 2014

[Buku] Keajaiban Darah Tali Pusar dan Plasenta

Keajaiban Darah Tali Pusar dan Plasenta
Dahsyatnya Sel Punca Untuk Penyembuhan Penyakit Kronis
------
Penulis : Dirga Kabila







Sesaat persalinan telah selesai, biasanya tali pusat dan ari-ari langsung dibuang begitu saja. Padahal sel-sel yang terdapat di dalam tali pusat suatu ketika dapat digunakan untuk menolong sang anak, orang tua, saudaranya dan bahkan orang lain. Peneliti di dunia kedokteran telah menemukan bahwa darah tali pusat sangat kaya akan sel induk pembentuk darah atau haemeatopoietik stem cells yang mampu memproduksi sel-sel darah merah, sel darah putih maupun keping darah. Oleh karena itu sel induk ini dapat mengganti sel-sel darah yang telah rusak karena suatu penyakit, terapi atau obat.

Sejak tahun 1988 transplantasi darah tali pusat menjadi pengganti transplantasi sumsum tulang yang biasa dilakukan pada penderita penyakit leukemia, talasemia, atau penyakit kelainan darah lainnya. Melihat banyaknya manfaat yang bisa di dapat dari sel induk darah tali pusat, maka sekarang ini di banyak negara sudah ada bank khusus yang menyediakan jasa penyimpanan sel induk darah tali pusat.


Di dalam buku keajaiban darah tali pusar dan plasenta potensi sel punca untuk penyembuhan penyakit kronis yang anda pegang saat ini akan dibahas tentang berbagai keuntungan dan manfaat menyimpan darah tali pusat serta beberapa pengetahuan tentang merawat tali pusat bahkan ada beberapa pengetahuan lain seputar keajaiban tali pusat yang mungkin saja sebelumnya belum pernah anda ketahui sebelumnya. Selamat membaca semoga bermanfaat untuk semua.

Isi buku ini diantaranya :
- Memahami struktur dan fungsi tali pusar
- Cara merawat dan membersihkan tali pusar
- Keajaiban darah tali pusar
- Terapi sel punca untuk penyembuhan penyakit
- Sel punca, alternatif pengobatan hati
- Semua tentang cord blood bank / bank penyimpanan tali pusar
- Daftar alamat bank plasenta dan darah tali pusar / cord blood bank



Buku ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai manfaat tali pusat  / plasenta bagi diri sendiri, pasangan, keluarga maupun sebagai hadiah.

Harga Rp.35.000,- (belum termasuk ongkos kirim)
Pemesanan melalui sms ke 08562283961
Pembayaran bisa melalui transfer BCA / Mandiri

- Persediaan Terbatas -

Monday, June 2, 2014

GOA JEPANG DI KAKI GUNUNG SADU

GOA JEPANG DI KAKI GUNUNG SADU / GUNUNG SHADU SOREANG

Anugrah Saputra
*Peneliti etnografi saat ini bermukim di Bandung




Di Bandung bagian utara—Perbukitan Dago Pakar—terdapat  Goa Jepang untuk benteng pertahanan militer, gudang amunisi, dan pos pengintai guna melihat gerak-gerik musuh. Begitu pula di wilayah Bandung Selatan tepatnya di Kecamatan Soreang Desa Karamat Mulya daerah Gunung Sadu juga terdapat saksi bisu peninggalan invasi Militer Jepang berupa goa. Goa tersebut berada di seputar gunung yang digunakan Jepang tahun 1942, fungsinya untuk mencegat, merebut, dan menguasai jalur distribusi pangan Kolonial Belanda dari Bandung Selatan, pos militer, dan benteng pertahanan serta penyergapan musuh yang melintasi sekitar jalan utama Soreang. Lebih lanjut tulisan ini ingin sedikit mengurai mengapa ada Goa Jepang di Gunung Sadu. Untuk mengetahui hal itu terlebih dahulu saya uraikan kondisi geografis wilayah tersebut.
                                                                                                                                               
Sekelumit Wilayah Geografis
Gunung Sadu di Desa Karamat Mulia berada di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Wilayah yang termasuk Bandung Selatan ini berjarak ±20 Km dari Kota Bandung. Desa ini dapat dicapai menggunakan angkutan kota di Terminal Leuwi Panjang dengan trayek Bandung - Soreang atau Bandung – Ciwidey. Jika menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor dari Kota Bandung hanya membutuhkan waktu tempuh sekira 1 jam 20 menit. Kecamatan Soreang merupakan daerah yang berada diketinggian 732 dpl sampai 895 dpl dengan suhu harian rata-rata berkisar antara 22° C sampai 30° C (Monografi Kec. Soreang, 2005). Suhu wilayah yang relatif sejuk tersebut membuat wilayah ini cocok untuk menanam padi, buah-buah dan sayur-sayuran. Namun tetap komoditi utama daerah ini ialah padi dengan luas lahan sekira 115 ha atau sekira 54,8% dari total luas wilayahnya. Sawah di desa ini ditanami tiga kali setahun dengan pasokan air dari Sungai Cibeurem yang melintas daerah ini.
Perbukitan Sadu yang mengelilingi desa Karamat Mulya berbatasan dengan Desa Pamekaran di utara, Desa Soreang di sebelah timur, Desa Sadu di sebelah barat, Desa Sukajadi di sebeah barat daya, Desa Sukanagara di selatan, dan Desa Panyirapan di tenggara (Aryo, 2005). Wilayah perbukitan ini dapat ditempuh dari alun-alun Kecamatan Soreang menggunakan kendaraan bermotor sekira 12 menit. Jalan beraspal yang mulus  memudahkan  seseorang untuk mencapai  wilayah Gunung Sadu.

Desa ini secara geografis juga dekat dengan Kota Bandung di sebelah utara dan Ciwidey di sebelah selatan. Daerah ini dieksploitasi secara masif memasuki jaman Kolonial Belanda dengan aturan preangerstelsel padapertengahan abad ke-19. Hal tersebut membuat wilayah Bandung Selatan ini dijadikan tempat menanam komoditi seperti: kina, teh, kopi, dan cengkeh. Oleh karena itu infrastruktur berupa jalan dan jalur kereta api dibangun untuk mempercepat pengangkutan hasil komoditi ini ke pelbagai daerah. Ingleson (2004) mengungkap bahwa pembukaan jalan-jalan yang tertutup dan lebih penting lagi, sistem kereta api—sejak tahun 1860-an—telah membawa kota dan desa menjadi lebih dekat dan semakin maju. Pada awal abad ke-20, jaringan kereta api yang berpusat di Surabaya (kota pelabuhan utama di Jawa Timur), Semarang—kota utama pelabuhan di Jawa tengah, dan Bandung (ibu kota Jawa Barat di Wilayah pedalaman) serta di pesisir utara ibukota Batavia, meluaskan jaringannya sampai ke daerah pedalaman.

Di sekitar Bandung sendiri, jalur kereta api menuju Bandung Selatan yang dibangun 1917 selesai pada tahun 1925 yang menghubungkan Kota Bandung dengan perkebunan teh di Ciwidey dengan trayek Cikudapateuh-Dayeuhkolot-Banjaran- Soreang- berakhir di pos Ciwidey (Arsip Nasional Republik Indonesia, 1976: LXIX-LXX). Namun, jalur tersebut tidak beroprasi lagi sejak 1970-an karena jalur transportasi lebih difokuskan untuk sarana jalan raya. Desa Karamat Mulya merupakan salah satu tempat perlintasan rel kereta api menuju Ciwidey, sampai saat ini masih terlihat jelas berupa sisa rel kereta api di sepanjang rumah penduduk dan tanah gundukan.
Akibat pembukan lahan, wilayah permukiman, dan perluasan komoditi ini membuat Bandung Selatan termasuk Soreang menjadi salah satu daerah pemasok hasil bumi untuk kepentingan Kolonial Belanda. Komoditi pertanian dan perkebunan semakin menjadi komersial sejak preangerstelsel dihapus kemudian diganti dengan Undang-undang Agraria 1871, wilayah Priangan dan khususnya Bandung Selatan kian berkembang. Peristiwa tersebut sebenarnya menandai secara kongkret kapitalisasi perekonomian perdesaan di segala lini. Kalau menggunakan istilah Ricklefs dengan “periode liberal” yang membuka ruang bagi perusahaan swasta asing yang ingin menanamkan modal di Indonesia—terutama wilayah Jawa dan Sumatera (Rickfles, 2005: 190).

Maka pernyataan Antlöv juga menyiratkan bahwa sejak jaman Preangerstelsel pun wilayah tersebut sudah banyak mengalami perubahan dan pada dekade awal abad ke-20 Bandung menjadi salah satu wilayah ekonomi yang tumbuh pesat di Hindia Belanda. Perkebunan, perdagangan, pelbagai aktivitas ekonomi kota dan proyek-proyek pengembangan infrastruktur membuka banyak lapangan kerja. Antara 1890-1920 Bandung dan distrik-distrik di sekitarnya mengalami pertumbuhan penduduk 10% per tahun (Antlöv, 2003). Bandung Selatan termasuk Soreang pun terkena dampak kebijakan pemerintah kolonial guna menjalankan program instensifikasi pertanian dan perkebunan. Infrastruktur seperti: irigasi, sarana transportasi, jalan raya, dan kerata api dibangun untuk mengeruk keuntungan dari wilayah Bandung Selatan ini. Lalu pemerintah kolonial menerapkan sistem administratif untuk mengatur penduduk dalam sebuah wilayah yang dinamakan desa (Lombard, 2005). Dengan sistem pengorganisasian wilayah, penduduk, dan aturan untuk meningkatkan produksi perkebunan dan pertanian maka wilayah Bandung selatan semakin penting menyediakan hasil bumi yang besar untuk pasokan kebutuhan Hindia-Belanda dan ekspor.

Bekas rel kereta api menuju Ciwidey-Bandung yang dibangun Belanda tahun 1917.
Sejak 1970-an banyak rel hilang atau tertutup bangunan rumah atau gundukan tanah.
Mengapa Goa Jepang Ada Di Sana?
Ketika saya sampai di Desa Karamat Mulya ditempat Pa Ac (70 th)—informan— yang merupakan penduduk asli setempat, saya langsung menuju Gunung Sadu. Pukul 11.12 WIB saya berjalan ditemani oleh kawan bernama Pt yang telah selesai melakukan riset tentang sumber daya air di desa ini. Kami menyusuri jalan desa yang di sebelah kiri atau kananya terdapat rumah penduduk. Permukiman penduduk tersebut memiliki pola cluster dan menyebar mengikuti kontur perbukitan. Sebenarnya Desa Karamat Mulya ini muncul baru sekira tahun 1980-an. Desa yang telah lama ada—sekira1920-an—yaitu desa Sukanagara di sebelah selatan bagian samping wilayah Gunung Sadu. Perjalanan menuju gunung tidaklah sulit, karena jalan di dalam desa telah diaspal sejauh 520 meter dan sisanya jalan setapak menuju perbukitan sekira 450 meter.

Menurut informasi beberapa penduduk desa, terdapat tiga sampai enam goa Jepang di Gunung Sadu ini. Menapaki jalan yang menanjak dan lama-kelamaan menjadi jalan setapak akhirnya sampai juga di kaki Gunung Sadu. Awalnya goa hampir tidak ditemukan karena pintu masuk telah tertutup oleh tinggi dan rimbunnya pohon bambu. Namun setelah mencari dengan menyisiri kaki gunung akhirnya ditemukan juga satu goa. Bagian menuju mulut goa ini berundak dengan ruang bagian depan yang menurun mencapai kedalaman dua meter. Separuh mulut goa tertutup oleh undakan tanah basah yang kemungkinan merupakan timbunan tanah longsor akibat hujan yang terus-menerus. Kondisi lembab dan dingin pun menyertai jika berada di dalam goa ini.
 Mulut goa tersebut memiliki tinggi sekira 1 meter, sementara itu bagian dalam goa memiliki ketinggian sekira 3,5 meter dengan panjang goa ±15 meter dan lebar sekira 7 meter. Kondisi goa di lantai bawahnya terlihat agak berlumpur dan basah. Kondisi goa juga memprihatinkan karena ditemukan sampah plastik dan kaleng minuman didalamnya. Bagian atas goa juga mengeluarkan rembesan air yang berasal dari tanah di atasnya sehingga, bagian goa paling tengah dan dalam terendam sekira 15 cm². Berbeda dengan goa di Dago Pakar yang melingkar dan menyatu, goa di Gunung Sadu ini tidak terintegrasi dengan goa lainnya (menyambung) karena satu goa hanya terdapat satu ruangan.
  
   Pintu masuk goa  ditumbuhi Pohon Bambu ditutup penduduk karena sering dipakai untuk maksiat.

Posisi goa di bagian lain yang telah tertutup mengindikasikan bahwa antargoa dibuat terpencar satu sama lain namun tetap mengikuti pola gunung yang menghadap ke jalan raya, sawah, dan perlintasan kereta api. Kemungkinan Tentara Jepang membuat goa satu per satu karena kendala kontur tanah yang kemiringannya cukup tajam. Di samping itu karena kondisi tanah yang basah, kurang memungkinkan untuk membuat goa dengan pola menyambung satu sama lain. Kelebihan posisi goa ini ditutupi oleh rimbunya pohon bambu dan tanaman liar gunung lainnya sehingga, relatif aman sebagai pos militer.
Penelusuran goa lainnya berdasarkan informasi penduduk setempat gagal ditemukan. Pasalnya goa telah tertutup tanah longsor dan sengaja ditutup oleh penduduk setempat. Aneh juga memang kalau sebuah peninggalan sejarah ditutup oleh penduduk setempat. Namun setelah dicek ternyata goa tersebut ditutup dengan alasan karena kerap kali digunakan pemuda setempat untuk mabuk-mabukan dan berbuat mesum. Ketika banyak warga desa yang mengetahui itu—terutama orang tua—mereka berbondong-bondong menutup goa tersebut agar tidak dapat dipergunakan untuk berbuat maksiat lagi.

Goa yang tersisa hanya satu yang ditemukan letaknya tidak jauh dari kaki gunung. Karena posisi goa lainnya sengaja ditimbun penduduk atau longsor maka bentuk goa lain tidak diketahui secara pasti mengenai panjang, lebar, dan tingginya berapa. Hujan yang terjadi setiap saat di gunung ini juga turut mempercepat tumbuhnya tanaman liar (seperti pohon bambu) yang menutupi mulut goa sehingga menyulitkan pencarian goa. Meski demikian, sisa goa yang hanya satu ini membuktikan bahwa Militer Jepang menjadikan Soreang (Gunung Sadu) sebagai salah satu tempat penting dalam invasinya di wilayah Priangan.
Letak Desa Karamat Mulya yang begitu strategis seperti ”jalur sutra”, membuat pihak Jepang membangun goa di sekitar wilayah ini. Sawah dan perkebunan yang menghampar di sepanjang wilayah ini menjadi salah satu sumber pasokan makanan Militer Jepang untuk perang di kawasan Asia-Pasifik. Lalu secara spesifik mengapa terdapat goa di tempat ini? Menurut saya beberapa alasan yang dapat dikemukaan antara lain: pertama, jalur di tempat ini penting untuk dikuasai militer sebab sebagai tempat produksi hasil bumi bagi Kolonial Belanda (sekutu). Kedua, Gunung Sadu merupakan lokasi pengintaian yang baik di bagain tengah wilayah selatan karena dilalui jalur kereta api dan perlintasan jalan raya yang menghubungkan antar Bandung Selatan (Ciwidey) dan Bandung Utara (Kota Bandung, lalu menuju Lembang). Dan Ketiga wilayah ini relatif banyak terdapat penduduk yang dapat dimanfaatkan tenaganya (menjadi romusa) untuk membuat infrastruktur bagi kepentingan Militer Jepang (seperti Goa dan pembukaan jalan baru).
                        
 
  Pemandangan indah dari atas kaki Gunung Sadu.
Pertimbangan tersebut membuat keberadaan goa tersebut menjadi semacam pos penyergapan untuk merampas hasil bumi, menguasai jalur distribusi pertanian serta perkebunan, dan sebagai salah satu daerah penyedia ”sumber daya manusia”. Penduduk setempat menyebut GoaJepang itu sebagai goa penuh kesengsaraan. Menurut beberapa informan yang mengalami masa itu, peninggalan tersebut merupakan situs sejarah yang paling teringat dimemori pikiran. Mengapa tidak, karena penduduk yang terkena kerja paksa Jepang, menggali lubang bermeter-meter siang dan malam tanpa kenal lelah. Belum lagi mereka juga harus membuat benteng pertahanan dan jalan guna membantu melancarkan aksi perang Tentara Dai Nippon. Makan pun kurang, kerap kali malah tidak ada dengan waktu istirahat sebentar serta siksaan fisik berat karen fasilitas hidup yang minim. Goa tersebut merupakan salah satu ”cinderamata” paling pahit yang diterima Bangsa Indonesia selama invasi Jepang. Sungguh derita yang paling tak terperi dan sulit dibayangkan sepanjang masa.
 
  Jalan setapak menuju Goa Jepang
                                               
Goa Yang Terabaikan.
Tidak seperti Goa Jepang yang terdapat di Perbukitan Dago Pakar dan Gunung Kunci di Sumedang yang dijadikan tempat wisata, goa di Gunung Sadu tidak mendapat perhatian sama sekali dari pemerintah setempat. Paragraf sebelumnya menggambarkan bahwa goa itu sekarang hampir punah karena tidak ada pihak manapun yang peduli dengan situs tersebut. Apalagi menjadikan tempat tersebut sebagai situs bersejarah yang dilindungi dan dipelihara oleh pemerintah setempat. Goa tersebut dibiarkan hilang mengikuti perubahan jaman dan terkikis oleh proses alam. Seolah kita tidak berusaha diingatkan kembali oleh hikmah sejarah yang dapat dipetik dari keberadaan goa tersebut.
Maka tidak aneh sebenarnya banyak orang yang berada di dalam dan luar daerah lain tidak mengetahui situs tersebut. Padahal jika ada keinginan serius dari pemerintah setempat, goa tersebut dapat dijadikan tempat wisata sejarah di wilayah Bandung Selatan. Namun apa daya, melestarikan situs bersejarah dipadang tidak penting sebagai salah satu sumber pengetahuan yang mesti diketahui serta dipelajari oleh generasi selanjutnya.
Daftar Bacaan
Antlöv, Hans.
Negara Dalam Desa: Patronase Kepemimpinan Lokal. Yogyakarta: Lappera   Pustaka Utama.
Arsip Nasional Republik Indonesia
1976     Memori Serah Jabatan 1921-1930 (Jawa Barat). Gajah Mada University Press.
Aryo S, Putut
2005   Pemenuhan Kebutuhan Air Rumah Tangga Di Perdesaan (Studi Kasus Di Desa  Karamat Mulya, Kab. Bandung).
Skripsi. Jurusan Antropologi Sosial Universitas  Padjadjaran (tidak diterbitkan).
Ingleson, John.
2002 Tangan dan Kaki Terikat: Dinamika Buruh, Sarekat Kerja, dan Perkotaan Masa Kolonial. Jakarta: Komunitas Bambu.
Kantor Kecamatan Soreang
2005    Data Monografi Kecamatan Soreang, Desa Karamat Mulya.
Lombart, Denys 
2005    Nusa Jawa Silang Budaya, Batas-batas Pembaratan (Jilid ke-I). Jakarta: Gramedia.
Ricklefs, M.C.
2005    Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: UGM Press.

Sumber :
http://www.geocities.ws/jugunianfuindonesia/goasadu.html

Wednesday, May 21, 2014

Teknologi Mesir Kuno





















































[KulTwit Kang Dicky] Waspada Adu Domba - Devide Et Impera


Berikut ini adalah KulTwit dari kang @DickyZainal
--------------------------

Benarkah Belanda menjajah kita selama 350 Tahun ? Mengapa mereka bisa bertahan selama itu ? Ataukah mereka berniaga dan Ningrat jadi makmur?

Mereka mendatangi para tokoh agama, lalu membuat panas dengan memperuncing perbedaan pendapat. Iitulah cara adu domba umat devide et impera

 1. Mereka mendatangi para tokoh agama,lalu membuat panas dengan memperuncing perbedaan pendapat. Itulah cara adu domba umat Devide et Impera

2. Sasaran mereka adalah para tokoh agama yang "kecerdasan dan kebijaksanaannya harus dibantu", karena mereka mudah terpancing dan emosi .

3. Lalu dibuat konfrontasi antara pihak, dan terjadilah suasana tegang di kalangan umat. Semua dibuat ngotot agar perpecahan umat selalu ada

4. Untuk itu mereka hrs punya modal selain dana, yaitu dgn menyaru mjd salah satu bagian dari sasaran. Kalau Islam harus menyaru sbg Ustadz.

5. Mudah sekali membedakan mereka, kalau menyaru sebagai Ustadz atau tokoh agama lain, pasti kerjaannya selalu menjelek-jelekkan orang lain

6. Tujuan menjelek-jelekkan orang lain adalah untuk mengkondisikan psikologis umat menjadi selalu merasa paling benar dan selalu panas
 
7. Menciptakan juga kondisi psikologis di umat bahwa kalau mulai berpikir dan mengkritisi mereka harus dibilang ganjil dan sesat, agar nurut

8. Mereka menebarkan kebencian di kalangan umat dengan terus menerus mempertajam perbedaan, dan amat senang kalau sampai terjadi pembunuhan.

 9. Kalau sudah terjadi penyerangan BRUTAL dari kelompok besar pada kelompok kecil, dan ada korban jiwa, target awal mereka sudah tercapai.

10. Target mereka selanjutnya adalah mempengaruhi para pemegang amanah rakyat, ketika sudah dikuasai maka akan menjadi bumper yang baik

11. Atau menjadi bagian dari para pemegang amanah rakyat itu sekalian dengan mengatasnamakan agama agar terlihat baik dan benar .

12. Mereka juga membuat LSM yang bertujuan seperti bagus dan sesuai aturan, tapi ujung-ujungnya memeras setiap pengusaha yang bermasalah .

13, Setelah umat carut marut & sibuk dgn urusan sendiri kemudian tdk perduli, maka orang di belakang mereka akan bebas keruk kekayaan Negara

14. Lihatlah fakta kalau kita waspada, selama mengikuti cara mereka, umat ini tidak akan pernah maju dan bersatu untuk kemakmuran .

15. Secara Faktual juga, umat malah tambah mundur, banyak tapi lemah seperti buih di lautan, tidak punya kekuatan seperti terjangan ombak

16. Fakta : sadarkah kita bahwa selama ratusan tahun mengikuti pola mereka, umat ini tidak pernah maju dan makmur ?

17. Fakta :sadarkah kita bahwa selama inisistem dibangun bukan untuk membuat kita menjadi cerdas, tapi membuat menjadi robot-robot pintar ?

18. Fakta : Kita jadi Pintar bukannya cerdas. Tidak ada istilah "cerdas korupsi" yang ada adalah "pintar korupsi" "pintar nyopet" dsb

19. Fakta : Kita dididik bahwa prestasi adalah penghargaan berupa Gelar, Piagam, Pujian dsb. Bukannya karya nyata sebagai jawaban krisis .

20. Fakta : "Karya Tulis" dan "Karya Kata" jauh lebih banyak daripada "Karya Nyata". Itu disengaja agar kita jadi ahli "Copy Paste"

21. Fakta : Sistem sekolah dibuat menjadi pola "ajar" bukan pola "didik". "ajaran" itu doktrin, sedangkan "didikan" itu contoh .

22. Fakta: Konfirmasi semakin jauh di masyarakat. Kebiasaan langsung percaya pada "katanya" sekarang sedang menjadi wabah di masyarakat

23. Fakta : mereka yang memiliki solusi untuk kesejahteraan rakyat disingkirkan, sedangkan yg cari proyek diutamakan. Ini titik berbahaya .

24. Kita dibuat tidak menyadari bahwa sistem dibuat untuk membuat semakin mundur, bukan semakin maju. Perhatikanlah semua dengan seksama .

25. Mengapa kita harus mempertahankan sebuah sistem yang sudah terbukti gagal selama ini ? Kita harus mulai merubah dan berani untuk berubah

26. Kita sengaja dibuat untuk lebih takut sesama manusia, celaan sesama manusia, daripada Sang Maha Pencipta. "Apa kata Dunia" jadi Populer

27. Sekali lagi, mohon berpikir secara logis dan objektif. Sistem gagal harus dirubah, jangan dipertahankan dengan alasan apapun .

28. Salah satu sebab generasi semakin mundur adalah mereka "di-ajar" bukan "di-didik". Di-ajar adalah perintah. Di-didik dengan CONTOH BAIK.

29. Rekayasa pikiran bahwa "Hiburan" adalah Prestasi dan "Karya Nyata" adalah membosankan, itu sudah ter-peta-kan di dalam alam bawah sadar

30. Rasa bangga jadi prioritas, Terkadang orang tua menekan anak agar bisa dibanggakan, krn dia tdk ada yg bisa dibanggakan. Anak jd korban.

31. Di Negara ini ketika orang diberi amanah kekuasaan berarti berjibun proyek untuk di rampok, dan itu sudah dianggap wajar. Selidikilah .

32. Perhatikan juga ketika terjadi kecelakaan, yang menolong dengan yang menonton, jauh lebih banyak penonton. Sangat memprihatinkan .

33. Brainwash melalui tayangan televisi dengan program sinetron, gosip dan mistis juga sangat gencar. Hasilnya umat jadi mundur sdh terlihat

34. Presenter bersikap banci selalu diutamakan agar perbuatannya itu ditiru oleh masyarakat dan menyebar. Itu Juga sudah terlihat berhasil .

35. Media massa menjadi sarana pesanan berita dan pengkondisian sentimen. Sangat jauh dari pemberitaan objektif, jadi harap di cross check

36. Di tanamkan juga kepada umat bahwa semua harus setuju dan sependapat dgn para tokoh Agama agar semua menurut untuk kepentingan politik

37. Jangan takut untuk menentang arus, apabila kita tahu bahwa arus itu akan menghanyutkan kita ke arah yang tidak jelas. Jangan terseret .

38. Sistem mereka berhasil membuat orang zaman sekarang lebih suka tersinggung daripada berpikir, karena tersinggung itu jauh lebih gampang

39. Coba perhatikan di jalan, pelanggaran lalu lintas dan menjalankan kendaraan seenaknya sudah dianggap wajar. Sesuai aturan dianggap aneh

40. Sistem ajar mereka memang sengaja untuk memproduksi buruh sebanyak mungkin. Buruh akan unjuk rasa di MayDay besok, dan itu adalah wajar.

41. Jangan salahkan masyarakat apabila satu waktu mereka sudah tidak mau mendengarkan para tokoh agama, karena mereka butuh karya nyata

42. Salah satu contoh fakta pemecahbelahan umat adalah masalah Sunny-Syi'ah. Selalu ada pihak yg membuat panas suasana agar ada perang .

43. Umat tidak boleh menjadi cerdas. Semua harus mistis. Teguran KPI dianggap sepi. Nyali mereka memang sudah teruji oleh acara "uji nyali".

44. Ada yg protes ketika soal pemecahbelahan umat dan adu domba diungkap, karena takut kalau umat menjadi sadar lalu damai, mereka nganggur

45. Istilah "curhat" mereka tuduhkan pada sebuah pembeberan fakta, agar terlihat tidak bermakna dan dianggap main-main.

46. Sikap umat harus jelas, jangan mau di adu domba, waspada, damai, sabar, menerima perbedaan dengan maklum, karena itu inti ajaran agama .

47. Janganlah terpancing berdebat. Agama tidak mengajarkan berdebat. Bantahlah dengan baik yaitu dengan karya nyata bagi umat. Itulah kita .

48. Pemikiran dan Fakta dituduh sebagai "khayalan". Memberi contoh dengan karya nyata dituduh sebagai "perbuatan ria"...Heuheuheu...lucu

49. Tidakkah kita belajar dari Pelangi ? Bagaimana perbedaan warna itu sangat indah ? Apabila disatukan bisa menjadi cahaya putih dan terang

50. Someday we'll find it, a rainbow connection, the lovers, the dreamers and me...Sung by Kermit the Frog...heuheuheu

51. Segala yg kokoh dibentuk dari unsur berbeda. Butuh kecerdasan untuk me-manage-nya. Agama agar kita jadi cerdas, bukan jadi robot.

52. Untuk menjadi bangunan kokoh, bata tidak menekan semen, semen tidak menekan pasir, semua harus berimbang dan terjadi kerjasama yang baik

53. Syukurlah, semakin lama umat yg sadar makin banyak. Tidak terpancing oleh provokasi dan hasutan berkedok agama. Indonesia harus damai .

54. Membuat sarana kemandirian di masyarakat adalah prioritas utama. Jangan teralihkan perhatian dan mau dipecah-belah oleh pembuat konflik

55. Tidak perlu kita jadi pejabat untuk bisa membantu rakyat. Cukup kerjasama para pemilik keahlian dan ikhlaskan untuk rakyat, Karena Allah

56. Sistem menuntut kita utk jadi penurut & mudah diatur agar mudah dikuasai juga terkendali. Pendapat berbeda dianggap nyeleneh & ganjil.

57. Kita di rekayasa agar menjadi kaum cengeng yg tidak siap dan tidak suka adanya perbedaan pendapat. Cengeng naik & kritis turun drastis .

58. Biasakanlah melihat bahwa perbedaan pendapat itu adalah wajar, agar kita memaklumi, dewasa dan damai. Jangan memaksa harus sependapat.

59. Mendiskreditkan pihak yg berbeda pendapat adalah cara jauh dari agama manapun. Tak layak diikuti oleh kaum yg menjalankan agama dgn baik

60. Mendiskreditkan umat diluar kelompoknya adalah keahlian merugikan, karena tidak punya keahlian lain yang bermanfaat bagi kemajuan Bangsa

61. Lupakan soal perbedaan pendapat, apapun pendapat anda akan kami hormati. Mari kita bersatu untuk memajukan Bangsa dan Negara. Sejahtera.


-------------------

----
 

Untuk Pemesanan Novel ARKHYTIREMA dan Buku Kesadaran silahkan Hubungi :  
SMS / Telp : 08562283961  
Inbox Facebook : Toko Buku Lemurian / https://www.facebook.com/tokobukulemurian
Web : www.tokolemurian.com 

Berikut ini adalah daftar harga :  
Buku ARKHYTIREMA 1 - Kelahiran (Rp.95.000)  
Buku ARKHYTIREMA 2a - Krisis Gogoma (Rp.40.000)  
Buku ARKHYTIREMA 2b - Krisis Brodella (Rp.77.000)  
Buku Kesadaran (Rp.25.000)  
*Belum termasuk ongkos kirim/kurir, melayani pengiriman ke seluruh Indonesia  
Pembayaran bisa via transfer ke BCA / Bank Mandiri

Tuesday, May 20, 2014

ZULKH

01. ZULKH dalam Bahasa ZERVO berarti PORTAL atau gerbang/jalan, ada sesuatu yg berbeda di tempat ini.



02. ZULKH atau lokal melafalkannya SUKUH, memiliki kesamaan dengan MAYAN. Di gambar depan MAYAN, di belakang ZULKH.

03. Di ZULKH juga ada DORPHALL, hanya itu buatan ZERVO, maka dia memblokir gelombang lain. Signal menjadi SOS.

04. DORPHALL Lemurian akan membantu signal menjadi lebih baik. Seperti di Photo ini.



05. ZERVO di ZULKH membuat teknologi Wingspack dan Masker untuk membuat manusia bisa terbang secara perorangan.



 06. Pada bagian punggung jelas sekali terlihat Wingspack yang sangat mirip sekali The Falcon nya Marvel.


 07. Ini kemiripan antara manusia terbang. ZULKH dengan The Falcon nya Marvel.





08. Sayap pada Wingspack Device memiliki kemiripan luar biasa dan bisa dibuka tutup secara bebas seperti ini.

09. Gambaran sayap The Falcon nya Marvel benar-benar mirip patung di ZULKH atau Sukuh seperti ini

 10. Terkadang kemiripan tokoh fantasi dengan fakta seperti ini menimbulkan pertanyaan, apakah Marvel dapat bocoran ?

11. Di bagian atap ZULKH masih mengeluarkan anomali elektromagnetik sampai titik merah, dan berdenyut seperti hidup.

----
Untuk Pemesanan Novel ARKHYTIREMA dan Buku Kesadaran silahkan Hubungi :
SMS / Telp : 08562283961
Inbox Facebook : Toko Buku Lemurian / https://www.facebook.com/tokobukulemurian

Berikut ini adalah daftar harga :
Buku ARKHYTIREMA 1 - Kelahiran (Rp.95.000)
Buku ARKHYTIREMA 2a - Krisis Gogoma (Rp.40.000)
Buku ARKHYTIREMA 2b - Krisis Brodella (Rp.77.000)
Buku Kesadaran (Rp.25.000)
*Belum termasuk ongkos kirim/kurir, melayani pengiriman ke seluruh Indonesia
Pembayaran bisa via transfer ke BCA / Bank Mandiri













Thursday, May 15, 2014

[Video] Tentang Sadahurip (By Kang Dicky)

Bagaimanakah kita membaca peninggalan kaum Leluhur ? Bisakah kita membaca dengan baik dan benar sehingga mampu menghasilkan jawaban untuk berbagai macam tantangan zaman ?
Ini adalah video Kang Dicky tentang Sadahurip untuk versi Youtube :




http://www.youtube.com/watch?v=J_cqK-nbrhU&feature=youtu.be