Berikut ini adalah KulTwit dari kang @DickyZainal
--------------------------
Benarkah Belanda menjajah kita selama 350 Tahun ? Mengapa mereka bisa
bertahan selama itu ? Ataukah mereka berniaga dan Ningrat jadi makmur?
Mereka mendatangi para tokoh agama, lalu membuat panas dengan
memperuncing perbedaan pendapat. Iitulah cara adu domba umat devide et
impera
1. Mereka mendatangi para tokoh agama,lalu membuat panas dengan
memperuncing perbedaan pendapat. Itulah cara adu domba umat Devide et
Impera
2. Sasaran mereka adalah para tokoh agama yang "kecerdasan dan
kebijaksanaannya harus dibantu", karena mereka mudah terpancing dan
emosi .
3. Lalu dibuat konfrontasi antara pihak, dan terjadilah suasana tegang
di kalangan umat. Semua dibuat ngotot agar perpecahan umat selalu ada
4. Untuk itu mereka hrs punya modal selain dana, yaitu dgn menyaru mjd
salah satu bagian dari sasaran. Kalau Islam harus menyaru sbg Ustadz.
5. Mudah sekali membedakan mereka, kalau menyaru sebagai Ustadz atau
tokoh agama lain, pasti kerjaannya selalu menjelek-jelekkan orang lain
6. Tujuan menjelek-jelekkan orang lain adalah untuk mengkondisikan
psikologis umat menjadi selalu merasa paling benar dan selalu panas
7. Menciptakan juga kondisi psikologis di umat bahwa kalau mulai
berpikir dan mengkritisi mereka harus dibilang ganjil dan sesat, agar
nurut
8. Mereka menebarkan kebencian di kalangan umat dengan terus menerus
mempertajam perbedaan, dan amat senang kalau sampai terjadi pembunuhan.
9. Kalau sudah terjadi penyerangan BRUTAL dari kelompok besar pada
kelompok kecil, dan ada korban jiwa, target awal mereka sudah tercapai.
10. Target mereka selanjutnya adalah mempengaruhi para pemegang amanah
rakyat, ketika sudah dikuasai maka akan menjadi bumper yang baik
11. Atau menjadi bagian dari para pemegang amanah rakyat itu sekalian
dengan mengatasnamakan agama agar terlihat baik dan benar .
12. Mereka juga membuat LSM yang bertujuan seperti bagus dan sesuai
aturan, tapi ujung-ujungnya memeras setiap pengusaha yang bermasalah .
13, Setelah umat carut marut & sibuk dgn urusan sendiri kemudian tdk
perduli, maka orang di belakang mereka akan bebas keruk kekayaan Negara
14. Lihatlah fakta kalau kita waspada, selama mengikuti cara mereka,
umat ini tidak akan pernah maju dan bersatu untuk kemakmuran .
15. Secara Faktual juga, umat malah tambah mundur, banyak tapi lemah
seperti buih di lautan, tidak punya kekuatan seperti terjangan ombak
16. Fakta : sadarkah kita bahwa selama ratusan tahun mengikuti pola mereka, umat ini tidak pernah maju dan makmur ?
17. Fakta :sadarkah kita bahwa selama inisistem dibangun bukan untuk
membuat kita menjadi cerdas, tapi membuat menjadi robot-robot pintar ?
18. Fakta : Kita jadi Pintar bukannya cerdas. Tidak ada istilah "cerdas
korupsi" yang ada adalah "pintar korupsi" "pintar nyopet" dsb
19. Fakta : Kita dididik bahwa prestasi adalah penghargaan berupa Gelar,
Piagam, Pujian dsb. Bukannya karya nyata sebagai jawaban krisis .
20. Fakta : "Karya Tulis" dan "Karya Kata" jauh lebih banyak daripada
"Karya Nyata". Itu disengaja agar kita jadi ahli "Copy Paste"
21. Fakta : Sistem sekolah dibuat menjadi pola "ajar" bukan pola "didik". "ajaran" itu doktrin, sedangkan "didikan" itu contoh .
22. Fakta: Konfirmasi semakin jauh di masyarakat. Kebiasaan langsung
percaya pada "katanya" sekarang sedang menjadi wabah di masyarakat
23. Fakta : mereka yang memiliki solusi untuk kesejahteraan rakyat
disingkirkan, sedangkan yg cari proyek diutamakan. Ini titik berbahaya .
24. Kita dibuat tidak menyadari bahwa sistem dibuat untuk membuat
semakin mundur, bukan semakin maju. Perhatikanlah semua dengan seksama .
25. Mengapa kita harus mempertahankan sebuah sistem yang sudah terbukti
gagal selama ini ? Kita harus mulai merubah dan berani untuk berubah
26. Kita sengaja dibuat untuk lebih takut sesama manusia, celaan sesama
manusia, daripada Sang Maha Pencipta. "Apa kata Dunia" jadi Populer
27. Sekali lagi, mohon berpikir secara logis dan objektif. Sistem gagal
harus dirubah, jangan dipertahankan dengan alasan apapun .
28. Salah satu sebab generasi semakin mundur adalah mereka "di-ajar"
bukan "di-didik". Di-ajar adalah perintah. Di-didik dengan CONTOH BAIK.
29. Rekayasa pikiran bahwa "Hiburan" adalah Prestasi dan "Karya Nyata"
adalah membosankan, itu sudah ter-peta-kan di dalam alam bawah sadar
30. Rasa bangga jadi prioritas, Terkadang orang tua menekan anak agar
bisa dibanggakan, krn dia tdk ada yg bisa dibanggakan. Anak jd korban.
31. Di Negara ini ketika orang diberi amanah kekuasaan berarti berjibun
proyek untuk di rampok, dan itu sudah dianggap wajar. Selidikilah .
32. Perhatikan juga ketika terjadi kecelakaan, yang menolong dengan yang
menonton, jauh lebih banyak penonton. Sangat memprihatinkan .
33. Brainwash melalui tayangan televisi dengan program sinetron, gosip
dan mistis juga sangat gencar. Hasilnya umat jadi mundur sdh terlihat
34. Presenter bersikap banci selalu diutamakan agar perbuatannya itu
ditiru oleh masyarakat dan menyebar. Itu Juga sudah terlihat berhasil .
35. Media massa menjadi sarana pesanan berita dan pengkondisian
sentimen. Sangat jauh dari pemberitaan objektif, jadi harap di cross
check
36. Di tanamkan juga kepada umat bahwa semua harus setuju dan sependapat
dgn para tokoh Agama agar semua menurut untuk kepentingan politik
37. Jangan takut untuk menentang arus, apabila kita tahu bahwa arus itu
akan menghanyutkan kita ke arah yang tidak jelas. Jangan terseret .
38. Sistem mereka berhasil membuat orang zaman sekarang lebih suka
tersinggung daripada berpikir, karena tersinggung itu jauh lebih gampang
39. Coba perhatikan di jalan, pelanggaran lalu lintas dan menjalankan
kendaraan seenaknya sudah dianggap wajar. Sesuai aturan dianggap aneh
40. Sistem ajar mereka memang sengaja untuk memproduksi buruh sebanyak
mungkin. Buruh akan unjuk rasa di MayDay besok, dan itu adalah wajar.
41. Jangan salahkan masyarakat apabila satu waktu mereka sudah tidak mau
mendengarkan para tokoh agama, karena mereka butuh karya nyata
42. Salah satu contoh fakta pemecahbelahan umat adalah masalah
Sunny-Syi'ah. Selalu ada pihak yg membuat panas suasana agar ada perang .
43. Umat tidak boleh menjadi cerdas. Semua harus mistis. Teguran KPI
dianggap sepi. Nyali mereka memang sudah teruji oleh acara "uji nyali".
44. Ada yg protes ketika soal pemecahbelahan umat dan adu domba
diungkap, karena takut kalau umat menjadi sadar lalu damai, mereka
nganggur
45. Istilah "curhat" mereka tuduhkan pada sebuah pembeberan fakta, agar terlihat tidak bermakna dan dianggap main-main.
46. Sikap umat harus jelas, jangan mau di adu domba, waspada, damai,
sabar, menerima perbedaan dengan maklum, karena itu inti ajaran agama .
47. Janganlah terpancing berdebat. Agama tidak mengajarkan berdebat.
Bantahlah dengan baik yaitu dengan karya nyata bagi umat. Itulah kita .
48. Pemikiran dan Fakta dituduh sebagai "khayalan". Memberi contoh
dengan karya nyata dituduh sebagai "perbuatan ria"...Heuheuheu...lucu
49. Tidakkah kita belajar dari Pelangi ? Bagaimana perbedaan warna itu
sangat indah ? Apabila disatukan bisa menjadi cahaya putih dan terang
50. Someday we'll find it, a rainbow connection, the lovers, the dreamers and me...Sung by Kermit the Frog...heuheuheu
51. Segala yg kokoh dibentuk dari unsur berbeda. Butuh kecerdasan untuk
me-manage-nya. Agama agar kita jadi cerdas, bukan jadi robot.
52. Untuk menjadi bangunan kokoh, bata tidak menekan semen, semen tidak
menekan pasir, semua harus berimbang dan terjadi kerjasama yang baik
53. Syukurlah, semakin lama umat yg sadar makin banyak. Tidak terpancing
oleh provokasi dan hasutan berkedok agama. Indonesia harus damai .
54. Membuat sarana kemandirian di masyarakat adalah prioritas utama.
Jangan teralihkan perhatian dan mau dipecah-belah oleh pembuat konflik
55. Tidak perlu kita jadi pejabat untuk bisa membantu rakyat. Cukup
kerjasama para pemilik keahlian dan ikhlaskan untuk rakyat, Karena Allah
56. Sistem menuntut kita utk jadi penurut & mudah diatur agar mudah
dikuasai juga terkendali. Pendapat berbeda dianggap nyeleneh &
ganjil.
57. Kita di rekayasa agar menjadi kaum cengeng yg tidak siap dan tidak
suka adanya perbedaan pendapat. Cengeng naik & kritis turun drastis .
58. Biasakanlah melihat bahwa perbedaan pendapat itu adalah wajar, agar
kita memaklumi, dewasa dan damai. Jangan memaksa harus sependapat.
59. Mendiskreditkan pihak yg berbeda pendapat adalah cara jauh dari
agama manapun. Tak layak diikuti oleh kaum yg menjalankan agama dgn baik
60. Mendiskreditkan umat diluar kelompoknya adalah keahlian merugikan,
karena tidak punya keahlian lain yang bermanfaat bagi kemajuan Bangsa
61. Lupakan soal perbedaan pendapat, apapun pendapat anda akan kami
hormati. Mari kita bersatu untuk memajukan Bangsa dan Negara. Sejahtera.
-------------------
----
Untuk Pemesanan Novel ARKHYTIREMA dan Buku Kesadaran silahkan Hubungi :
SMS / Telp : 08562283961
Inbox Facebook : Toko Buku Lemurian / https://www.facebook.com/tokobukulemurian
Web : www.tokolemurian.com
Berikut ini adalah daftar harga :
Buku ARKHYTIREMA 1 - Kelahiran (Rp.95.000)
Buku ARKHYTIREMA 2a - Krisis Gogoma (Rp.40.000)
Buku ARKHYTIREMA 2b - Krisis Brodella (Rp.77.000)
Buku Kesadaran (Rp.25.000)
*Belum termasuk ongkos kirim/kurir, melayani pengiriman ke seluruh Indonesia
Pembayaran bisa via transfer ke BCA / Bank Mandiri